Monday 21 July 2008

Definisi dan makna cinta

Dalam kehidupan, seringkali kita terdorong untuk mencari tau definisi & makna cinta. Henry A. Bowman dlm buku "Marriage for Moderns (1960)" memberi penerangan komprehensif atas pertanyan itu. Menurut Bowman, cinta berarti satu hal bagi seseorang, dan hal lain bagi orang berbeda. Pemaknaan cinta ditentukan latar belakang & pengalaman masing2 si pemberi makna. Bahkan seseorang bisa memberi makna berbeda pd periode hidup berlainan. Keragaman pemaknaan itu disebabkan tidak ada nya formula sederhana untuk menentukan apa yg termasuk dan tidak termasuk cinta. Dari sekian banyak makna cinta yg telah diketahui luas, beberapa dinyatakan tidak tepat oleh Bowman. "Ada sejumlah konsep cinta yg menyesatkan, namun telanjur dipercaya sebagai kebenaran," ungkap Bowman. Akibat nya, individu yg coba menentukan apakah perasaan di hati nya benar2 cinta ato hal lain, makin bingung.
Cinta berpijak pd perasaan sekaligus akal sehat
Miskonsepsi pertama yg ditentang Bowman a/ manusia jatuh cinta dgn menggunakan perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dgn hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk jg menggunakan akal sehat. Bohong besar kalo kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yg sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan & ideal kelompok dari mana kita berasal. Bohong besar pula kalo kita merasa bole berbuat apa aja saat jatuh cinta & tidak bisa dimintai pertanggungan jawab bila perbuatan2 impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukan lah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal kebodohan.
Cinta membutuhkan proses
Bowman jg menolak anggapan cinta bisa berasal dari pandangan pertama. "Cinta itu tumbuh & berkembang & merupakan emosi yg kompleks," katanya. Untuk tumbuh & berkembang, cinta membutuhkan waktu. Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yg tidak ketauan asal usul nya dgn begitu aja. Cinta tidak pernah menyerang tiba2, tidak jg jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup & memutuskan untuk memilih orang lain sebagai titik fokus baru. Yg mungkin terjadi dlm fenomena "cinta pd pandangan pertama" adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik yg sangat kuat - bahkan sampai tergila2. Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda. Dalam kasus cinta pd pandangan pertama, banyak orang tidak benar2 mencintai pasangan nya, melainkan jatuh cinta pd konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dgn orang yg benar mencinta, mereka mencintai pasangan sebagai personalitas yg utuh.
Cinta tidak menguasai & mengalah, tapi berbagi
Bukan cinta nama nya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yg mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan ato bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, jg untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulan nya, melarang nya beraktifitas positif, mengatur selera nya berbusana) ato mengalah melulu (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belom siap memberi & menerima cinta.
Cinta itu konstruktif
Individu yg mencinta berbuat sebaik2nya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi konstruktif & merencanakan masa depan. Sebaliknya dgn yg jatuh cinta impulsif; bukan nya berpikir & bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi, nafsu makan & minat terhadap masalah sehari2. Yg dipikirkan hanya kesengsaraan pribadi. Impian nya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu bisa menjadi subsitusi kenyataan.
Cinta tidak melenyapkan semua masalah
Penganut paham romantik percaya cinta bisa mengatasi masalah. Seakan2 cinta itu obat bagi segala penyakit. Kemiskinan & banyak problem lain di yakini bisa diatasi dgn berbekal cinta belaka. Fakta nya, cinta tidak lah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dgn jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yg tengah mabok kepayang - berarti tidak benar2 mencinta - cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih2 bertindak dgn akal sehat, dia mengenyampingkan masalah.
Cinta cenderung konstan
Yup, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pd kekasih naik turun sangat tajam. Kalo saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikan nya, bukan melihat nya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dgn lebih kritis & hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati2 lah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dgn nya & tidak lg merasakan hal yg sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat & jauh dari pasangan, kita menyukai nya dlm kadar sebanding.
Cinta tidak bertumpu pd daya tarik fisik
Dlm hubungan cinta, daya tarik fisik penting. Tapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fisik & membenci nya untuk banyak faktor lain nya. Saat jatuh cinta, kita menikmati & memberi makna penting bagi setiap kontak fisik. Kontak fisik, ketahui lah, hanya terasa menyenangkan bila kita & pasangan saling menyukai personalitas masing2. Maka bukan cinta nama nya, melainkan nafsu, bila kita menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa2. Dlm cinta, afeksi terwujud belakangan saat hubungan semakin dlm. Sedang nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan.
Cinta tidak buta, tapi menerima
Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yg mencinta melihat & menyadari sisi buruk kekasih. Karena besar nya cinta, dia berusaha menerima & mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu harus lah didasari perhatian & maksud baik. Tidak bole ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, ato rasa jijik. Nafsu lah yg buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yg menjalin hubungan dgn penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginan nya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yg sangat mungkin diperbaiki.
Cinta memperhatikan kelanjutan hubungan
Orang yg benar2 mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dgn kekasih. Dia menghindari segala hal yg mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yg bisa memperkuat, mempertahankan & memajukan hubungan. Orang yg sedang tergila2 mungkin aja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata2 dilakukan agar kekasih menerima nya, sehingga tercapai lah kepuasan yg diincar. Orang yg mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.
Cinta berani melakukan hal menyakitkan
Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yg sungguh2 mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian & keberanian untuk melakukan hal yg tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yg berkata "tidak" saat anak nya minta es krim, padahal sedang flu. Begitulah kita semua seharusnya bersikap pd pasangan.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home