Friday 3 February 2012

AIR MATA SANG PENDEKAR (3)

“ Hihihihi.....kami tidak pernah menebar teror kami hanya bermain-main dan mencari kesenangan saja “.

“ Tapi kalian telah banyak merenggut korban dari warga desa kami yang tidak bersalah “.

“ Hihihihih......siapa bilang mereka tidak bersalah, mereka yang berlaku tidak sopan dan tidak senonoh terhadap kami , apa salah kalau kami memberikan sedikit pelajaran pada mereka“.

“ Ki Lurah , kita tidak usah berlama-lama basa-basi dengan mereka, Sudah jelas merekalah yang yang telah membunuh beberapa warga desa dan menebar teror dimana-mana “, kali ini Ki Wanengpati yang berbicara.

“ Baiklah, ayo kalian semua cepat tangkap tiga gadis itu dan kita berikan hukuman yang setimpal kepadanya !! “, Ki Lurah Surya Wiguna berteriak memberikan perintah kepada warganya yang mengurung ke tiga gadis itu.

Serentak para pemuda yang mengurung tiga gadis itu maju untuk menangkap, namun baru beberapa langkah mereka mendekat tampak tiga orang pemuda terlempar . Terdengar jeritan setinggi langit ketika ketiga pemuda itu ada yang terlempar dengan perut bobol, ada yang dadanya remuk dan ada yang kepalnya pecah.

“ Ayo majulah kalian kalau ingin menangkap kami ….hihihihihihih “, Dewi Sekar Mawar berkata sambil tertawa. Tawanya melengking merobek keheningan malam.
Para pemuda itu menjadi ciut nyalinya melihat tiga kawannya mati dengan sekali gebrak oleh tiga gadis baju merah itu. Bahkan mendengar tawanya , mereka semakin bergidik.

“ Siluman keparat …..kalian telah telah membunuh tiga warga ku, tidak ada ampuna lagi bagi kalian “.
“ Ki Wanabaya dan Ki Wanengpati cepat laksanakan tugas kalian , kami akan membantu mengeroyok mereka.

“ Hahahaha.....biar kami berdua yang membereskan mereka Ki Lurah. Ki Lurah dan anak buah ki lurah berjaga-jaga saja “.

“ Mari Kang Wanabaya, kita bereskan tiga gadis cantik ini “, berkata Ki Wanengpati .

“ Hiaaatttt.........
Kedua dukun sewaan itu segera melompat ke hadapan tiga gadis baju merah, selain menguasai ilmu gaib tampaknya dua orang itu juga memiliki ilmu silat yang bisa di andalkan. Kini keduanya bersiap menyerang, sementara itu Dewi Sekar Kenanga dan dua adiknya tampak tenang-tenang saja. Seakan tidak merasakan maut yang datang pada mereka.

“ Biarlah kuberikan kalian pelajaran, terima ini....!!!
Ki Wanabaya melompat sambil mengibaskan keris pusaka yang ada dalam genggamannya, Sementara Ki Wanengpati tampak komat-kamit merapal mantra dari luar area pertarungan itu. Entah ilmu gaib apa yang di keluarkan oleh Ki Wanengpati, namun suatu keanehan tiba-tiba terjadi. Dewi Sekar Kenanga dan kedua adiknya kaget ketika tiba-tiba merasakan tubuh mereka begitu berat untuk di gerakkan. Kedua kaki mereka seperti tertanam ke dalam tanah. Sementara serangan terus datang dari keris Ki Wanabaya yang bergerak cepat kesana-kemari.

(Bersambung)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home