Friday 3 February 2012

AIR MATA SANG PENDEKAR (6)

Pertarungan antara Ki Wanabaya dan adiknya Ki Wanengpati melawan tiga Dewi Sekar Kenanga dan dua orang adiknya begitu seru. Saat itu tubuh ketiga gadis itu tidak dapat di gerakkan, kakinya seperti terpaku kedalam tanah. Itu karena pengaruh ilmu gaib dari Ki Wanengpati yang telah di lancarkan untuk menyerang ketiganya, Ilmu gaib itu bernama Ilmu Bandawasa. Dengan ilmu itu akan menyerang musuh dan memakunya di tempat, sehingga lawan tidak bisa bergerak karena tanah yang di pijaknya seolah meyedot tubuhnya. Sementara Ki Wanabaya menyerang ketiga gadis itu dengan sabetan keris sakti yang ada dalam genggamannya. Sesaat keris itu berkelebat kearah dada Dewi Sekar Melati , namun disaat keris itu hanya berjarak beberapa inchi tiba-tiba dari samping berdesir sebuah kekuatan dahsyat menghantam lengan Ki Wanabaya. Semua terjadi begitu cepat, Ki Wanabaya tidak sempat menarik serangannya sehingga tangannya beradu dengan kekuatan itu. Keris yang ada di tangan Ki Wanabaya terlempar, sementara tangannya tampak membiru dan tidak bisa di gerakkan.
Ki Wanabaya dan Ki Wanengpati kaget bukan alang kepalang melihat pemandangan di depannya. Tubuh keduanya seperti tergetar menggigil, perlahan mereka mudur dari tempatnya berdiri.

Di depan Ki Wanabaya dan adiknya ,juga Ki lurah Surya Wiguna dan anak buahnya berdiri tiga orang gadis berpakaian merah dengan tangan sebatas lengan berubah seperti kaki harimau dan dari leher ke kepala juga telah berubah menjadi kepala harimau putih. Sunggu pemandangan yang sangat mengerikan , sebagian pemuda bahkan ada yang pingsan di tempat itu. Ki Lurah dan dua dukun sakti sewaannya juga tampak ketakutan. Ilmu Bandawasa dari Ki Wanengpati sudah sirna dan tubuh dari Dewi Sekar Kenanga dan dua adiknya bisa kembali di gerakkan. Kesaktian dari ilmu itu telah melunturkan kesaktian dari Ilmu Bandawasa.

Ilmu Singa Lodaya.....”, dengan bergetar Ki Wanabaya menyebut ilmu yang di pakai oleh ketiga gadis lawannya itu.
“ Aku kira Ilmu itu telah lenyap puluhan tahun silam dari dunia persilatan ini kakang, dan ternyata malam ini kita merasakan kehebatan ilmu itu “, Ki Wanengpati berbisik.
Sementara Ki Lurah yang tidak tau menahu mengenai ilmu kesaktian yang ada di dunia persilatan hanya mengerti kalau ketiga gadis itu adalah siluman harimau.

“ Bagaimana Ki Wanabaya dan Ki Wanengpati , apakah kita akan mampu mengahadapi tiga siluman harimau itu ?”.

“ Mundurpun sepertinya tidak mungkin, karena mereka pasti tidak akan membiarkan kita pergi hidup-hidup dari tempat ini “.

Sementara itu tampak tiga gadis berbaju merah berkepala harimau memandang tajam penuh kemarahan kepada orang-orang di hadapannya. Kedua bola matanya bersianr merah .

“ Sekarang terimalah kematian kalian wahai orang-orang yang berani melawan Tiga Siluman Hutan Gondomayit “, berkata Dewi Sekar Kenanga.

Dewi Sekar Kenanga dan dua orang adiknya segera berkelebat cebat kearah orang-orang yang ada di hadapannya. Dewi Sekar Kenanga menyerang dengan ganas kearah Ki Wanabaya, Dewi Sekar Melati menggebrak ke arah Ki Wanengpati dan Ki Lurah Surya Wiguna. Sementara Dewi Sekar Mawar menebar maut kearah para pemuda dari desa Briginsari itu.
Jerit kematian dari para pemuda itu memecah keheningan malam, mereka bukan tandingan dari Dewi Sekar Mawar . Hanya dalam beberapa gebrakan saja banyak tubuh bergelimpangan dengan nyawa melayang ke akherat.

Hiattttttttttt..........hiaaatttt.....

Sementara itu Ki Wanabaya tampak terdesak hebat oleh serangan dari Dewi Sekar Kenanga. Dengan ilmu silat dan jurus -jurus yang dimilikinya Ki Wanabaya mencoba bertahan dari serangan- serangan maut yang datang bergulung-gulung ke arahnya. Namun semua itu hanya bertahan sesaat, memasuki jurus limapuluh sebuah pukulan terbuka dari Dewi Sekar Kenanga yang sebatas lengan berubah menjadi cakar harimau menghantam perutnya. Golok yang di gunakan sebagai senjata berusaha untuk membabat tangan itu.

Bukkk......

Namun bukannya tangan yang putus tapi golok di tangan Ki Wanabaya terpental patah seperti membentur benda keras. Teryata Ilmu Singa Lodaya telah membuat kebal tubuh dari Dewi Sekar Kenanga. Dan kini cakar harimau itu terus meluncur membobol perut Ki Wanabaya , jerit mengerikan mengringi melesatnya nyawa Ki Wanabaya dari raganya dengan usus membusai.
Melihat hal itu Ki Lurah dan Ki Wanengpati semakin lumer nyalinya, serangan dari Dewi Sekar Melati semakin mendesak keduanya.

(Bersambung)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home