Friday 3 February 2012

AIR MATA SANG PENDEKAR (8)

“ Kami hanya para pengembara yang tidak memiliki gelar , namun oleh kedua orang tua ku , aku di berikan sebuah nama yang bagus dan orang-orang biasa memanggilku Siray Sensaura “.

“ Dan gadis di sampingku ini bernama Ratna Galih, nah ...hanya itu yang bisa aku terangkan pada kalian “.

Ketiga gadis cantik berbaju merah ketat itu kaget begitu mendengar nama yang disebutkan oleh pemuda di hadapannya. Sementara itu Ki Wanengpati tersenyum begitu mengenali siapa pemuda berbaju biru dan gadis temannya tersebut. Bagi ketiga gadis baju merah yang menyebut dirinya Tiga siluman hutan gondomayit dan Ki Wanengpati, nama Siray Sensaura sudah tidak asing lagi di telinga mereka. Mereka telah mendengar kesaktian dan kehebatan ilmu silat yang di miliki pemuda yang bergelar Pendekar Kuas Sakti tersebut. Sementara Ratna Galih meskipun tidak se tenar Siray Sensaura , namun namanya juga sangat di perhitungkan dan menjadi momok bagi tokoh-tokoh golongan hitam. Pemainan dua pedang di tangannya sangat sulit di cari tandingannya , dia bergelar Pendekar Pedang Kembar dari Ranu Kumbolo.
Bagi Tiga Siluman dari hutan Gondomayit , saat-saat seperti ini sangat di nantikan untuk menjajal ilmu kesaktian mereka. Sudah bayak tokoh silat golongan putih maupun hitam yang menjadi korban keganasan mereka. Semua tokoh silat itu tidak mampu menghadapi ilmu andalan dari Tiga Siluman dari Hutan Gondomayit.

“ Hmm....akhirnya tanpa kami harus mencari, orang bernama Siray Sensaura yang bergelar Pendekar Kuas Sakti dan gadis yang bergelar Pendekar Pedang Kembar dari Ranu Kumbolo datang mengantar nyawanya “, berkata Dewi Sekar Kenanga yang kemudian disambut tawa kedua adiknya.

“ Hihihihiihihihihi.......

“ Nah ...sekarang bersiaplah menghadap dewa maut !! “.
Begitu tawa mereka terhenti, ketiga gadis itu segera berkelebat melancaran serangan maut. Dewi Sekar Kenanga dan Dewi Sekar melati menyerang Siray Sensaura, sementara Dewi Sekar Mawar melancarakan serangan ganas ke arah Ratna Galih.

Hiaaaaatttt.....

Hiaaaatttt......

Dua serangan mematikan datang bersamaan kearah Siray Sensaura. Dewi Sekar Kenanga melancarkan serangan kearah leher dengan dua jari terbuka. Sementara Dewi Sekar Melati melompat menyerang dengan tendangan untuk membobol perut Siray Sensaura. Siray Sensaura yang sudah bersiap dari tadi dapat dengan jelas melihat serangan -serangan yang datang ke arahnya. Tubuhnya melenting dan berjumpalitan di udara menghidari serangan dua lawannya. Begitu turun dia menyusul dengan serangan balasan yang tak kalah mematikan.

Hup....hiaatttt....bet...bet...
Serangan pertama berupa tendangan yang mengarah ke perut Dewi Sekar Melati, namun itu hanya serangan tipuan dan serangan yang sebenarnya adalah sebuah pukulan mengarah ke dada Dewi Sekar Kenanga.

Dewi Sekar Kenanga kaget bukan alang kepalang melihat datangnya serangan yang begitu cepat ke arahnya. Meskipun sudah di coba untuk menghindar namun pundaknya masih kena hantam pukulan Siray Sensaura.

Bukkk....dessss....!!!

Aaghh...
Dewi Sekar Kenanga menjerit pendek, tubuhnya terpental kebelakang beberapa tombak. Namun dia masih dapat menguasai kesimbangannya sehingga tidak sampai jatuh terjerembab di tanah. Tangan kirinya meraba pundak sebelah kanan yang nyeri terkena gebuk Siray Sensaura.Kemarahan tampak terpancar dari wajah Dewi Sekar Kenanga.

“ Keparat......Pendekar Kuas Sakti, kau akan menerima balasan dariku yang tidak akan kau lupakan seumur-umur “.

Hiaaaaaaaaaattttt......

Dengan menggeram marah Dewi Sekar Kenanga menyerang kearah Siray Sensaura, dia menggunakan salah satu jurus andalanya Jurus Dewi Siluman Merajam Serigala . Jurus ini adalah jurus yang di mainkan berpasangan, kali ini Dewi Sekar Kenanga berpasangan dengan adiknya Dewi Sekar Melati. Tubuhnya melesat berputar keatas dengan kedua tangan terkembang kesamping, sementara adiknya duduk bersila di tanah.Perlahan terlihat tubuh Dewi Sekar Melati terangkat sampai setengah tombak dari tanah denganmasih duduk bersila, kedua tangannya disilangkan di depan dada. Siray Sensaura segera bersiap menghadapi serangan yang akan mengarah ke padanya, dia menyiapkan Jurus Dewa Kuas Menyusup Awan. Jurus ini mengandalkan serangan tenaga dalam yang di padukan dengan kekuatan tenaga luar. Kedua kaki membentuk kuda-kuda yang kokoh, tangan kiri tertekuk di pinggang dengan telapak tangan terbuka menghadap keatas, sementara tangan kanan terkepal lurus kedepan. Sebuah benteng pertahanan yang sangat kokoh dan memendam serangan balik yang ganas.

(Bersambung)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home