Friday 3 February 2012

AIR MATA SANG PENDEKAR (12)

Pagi itu di pendopo rumah Ki Lurah Surya Wiguna tampak Siray Sensaura dan Ratna Galih sedang berbincang dengan Ki Lurah dan juga Ki Wanengpati. Di meja tampak hidangan kue yang di suguhkan oleh Nyi Ratmi istri dari Ki Lurah.
Rumah Ki Lurah Surya Wiguna memang besar,dinding dan perabotan semuanya terbuat dari kayu jati yang berukir indah. Selain seeorang lurah Ki Surya Wiguna adalah seorang yang kaya raya di desa Bringinsari ini.

“ Nakmas Siray dan Nimas Ratna, saya sendiri dan juga mewakili seluruh rakyat desa Bringinsari mengucapkan terimakasih yang tak terhingga, entah apa jadinya kalau nakmas berdua tidak datang dan menolong kami “, KiLurah berkata kepada dua tamunya itu.

“ Benar nakmas Pendekar Kuas Sakti, kedatangan nakmas berdua bukan hanya menolong kami dari keganasan Siluman Hutan Gondomayit tapi juga telah menyelamatakan seluruh warga desa ini “, Ki Wanengpati menimpali.

“ Sudahlah Ki Lurah dan Ki Wanengpati, memang sudah seharusnya kita hidup di dunia ini untuk saling tolong menolong antar sesama “.

Setelah beristirahat dan berbincang sambil menyantap makanan yang di hidangkan oleh Nyi Ratmi, menjelang tengah hari Siray dan Ratna Galih berpamitan untuk melanjutkan perjalanan.
Mereka pun meninggalkan desa Bringinsari diiringi lambaian tangan dari Ki Lurah dan warga desa yang telah memperlakukan mereka layaknya seorang pahlawan .

Siray Sensaura dan Ratna Galih terus melakukan perjalanan ke arah barat, mereka naek kuda yang di berikan oleh Ki Lurah sebagai ungkapan terimakasihnya. Setelah beberapa lama mereka berkuda, kini sampailah mereka di sebuah persimpangan jalan. Arah yang ke kanan menuju kota raja Niskala sementara yang lurus adalah ke arah Kadipaten Pagar Alam yang masih dalam wilayah kekuasaan kerajaan Niskala.
Tiba-tiba Ratna Galih menghentikan kudanya, Siray pun kemudian juga menghentikan kudanya di dekat Ratna Galih.

“ Kangmas Siray, aku akan menuju kota raja. Aku ingin sekedar berkeliling melihat-lihat keindahan kota raja, kangmas sendiri mau kemana? , Ratna Galih bertanya.

“ Hehehe.....iya melihat-lihat keindahan kota raja, siapa tahu bertemu seseorang kan.? “ ,Siray menggoda Ratna Galih.
Gadis itu hanya tersenyum dan tertundukmalu,terlihat rona merah di pipinya .

“ Aku akan pergi ke Padepokan212 di Gunung Gede nimas Ratna, sudah lama aku tidak mengunjungi padepokan212 “.

“ Baiklah Kangmas Siray, aku pergi dulu. selamat tinggal “, berkata Ratna Galing sambil melambaikan tangannya .

“ Iya nimas Ratna, semoga di kota raja kau bertemu dengan Kangmas mu Adeck Cakep “, kata siray sambil tersenyum.
Namun Ratna Galih sudah membedal kudanya dan berlari meniggalkan tempat itu, namun telinganya mendengar jelas apa yang di ucapkan Siray Sensaura yang membuatnya tersenyum sendiri sambil terus memacu kudanya menuju kotaraja Niskala.

(Bersambung)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home