Wednesday 20 August 2008

PAstiKAn Dia TAu.....!!!

ANGIN.......!!!!

Aku menyukai seorang gadis bernama Daun. Tapi, dia sangat bergantung pada Pohon, sehingga aku harus menjadi 'Angin' yang kuat agar bisa meniupnya hingga terbang jauh dari pohon.

Aku selalu memperhatikan Daun duduk sendirian atau bersama teman-temannya, memerhatikan Pohon. Ketika Pohon berbicara dengan gadis-gadis, ada cemburu di matanya. Ketika Pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya.
Memperhatikannya menjadi kebiasaanku, seperti Daun yang suka melihat Pohon. Satu hari saja tak kulihat dia, aku merasa sangat kehilangan.

Di sudut ruang, kulihat Pohon sedang memperhatikan Daun. Air mengalir di mata Daun ketika Pohon pergi.

Esoknya, kulihat Daun di tempatnya yang biasa, sedang memperhatikan Pohon. Aku melangkah dan tersenyum padanya. Kuambil secarik kertas, kutulisi dan kuberikan padanya. Dia sangat kaget. Dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima kertas dariku.

Esoknya, dia datang menghampiriku dan memberikan kembali kertas itu. Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi. Daun tidak mau meninggalkan Pohon.

Bertahun berlalu, aku kembali menghampirinya dengan kata-kata yang sama. Meski sangat pelan, akhirnya dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku. Aku tahu orang yang dia cintai bukan aku, tapi aku akan berusaha agar suatu hari dia menyukaiku.

Selama empat bulan, aku telah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20 kali kepadanya. Hampir setiap kali dia mengalihkan pembicaraan, tapi aku tidak menyerah. Keputusanku bulat, aku ingin memilikinya.

Suatu hari, dia bilang bahwa dia memberikan kesempatan untukku.

"Ah?" Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar. Aku menengadahkan kepalaku dan berusaha memastikan perkatannya. Dia berteriak dan mengatakannya kembali.

Kuletakkan telpon, melompat, berlari seribu langkah ke rumahnya. Dia membuka pintu bagiku. Kupeluk erat-erat tubuhnya.

"DAUN terbang karena tiupan ANGIN atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal ?"

Monday 18 August 2008

DEngan NAfasMU

Izinkan ku ucap kata taubat
Sebelum Kau memanggilku
kembali pada-Mu, menutup waktuku

Izinkan ku serukan nama-Mu
Sebelum nyawa dalam tubuhku
Kau ambil, kembali pada-MU


Karna ku tahu, hanyalah pada diri-Mu
Tempatku mengadu, tempatku mengeluh
Di dalam do’aku


Dan demi nafas yang telah kau hembuskan dalam kehidupanku
Ku berjanji, ku akan menjadi yang terbaik
Menjalankan segala perintah-Mu, menjauhi segala larangan-Mu
adalah sebaris do’a ku untuk-Mu

Sunday 17 August 2008

Download MP3 UnGU - DenGAN NaFAsMU


Duh.....

Jadi pengin cepet -cepet masuk
in bulan Ramadhan nich...
Kalo dah dengerin lagu-lagu Religinya UNGU.....
Palagi yang ini.....Dengan NafasMU
Asik banget lagunya lo......



THA ....kamu juga kudu dengerin lagu UNGU yang ini.......!!!
Ini jadi lagu
wajib pas lebaran nanti......
Hehehheheee......

Friday 15 August 2008

JIkA

Jika

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,

Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa tidak dinikmati saja,
Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.

Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa,
Sedang menahan diri adalah lebih berpahala.

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya,
Sedang taubat itu lebih utama.

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
Sedang kedermawanan justru akan melipat gandakannya.

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya,

Maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan di dunia,

Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera.

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dirasakan sendiri,
Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
Sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.

Thursday 14 August 2008

Download MP3 JaVA JiVE - NaFAS TerAKhiR

NafaS TeRaKHiR

Kalo dengerin lagu ini jadi terharu banget dech.....
INget masa lalu.....



Hick....

Ada HAti Yang TAk pERnaH lelaH....
Walo taK dapat Berada di dekatmu........
Ada HAti YAnG taKkaN terisi ...
Oleh Sesuatu selaiN cinta DArimu........

Lagu ini bagus lo THA.....nyesel kalo kamu gak dengerin....!!!

hehehhehee......

Sunday 10 August 2008

Lebih Berani dari setan

Woooowww.....!!!

Adalah seorang bapak tua dari tlatah Tasikmadu yang hari-harinya diisi dengan rutinitas bak “pengacara”, alias pengangguran banyak acara. Salah seorang sohib simbah dari Solo bercerita tentang pengalamannya mengajak bapak itu untuk mertobat dari kebiasaan buruknya, yakni ninggalin sholat.

Bersama beberapa temannya, dia datangi rumah bapak tua itu. Berkenalan dan lantas berakrab-akrab. Sampailah pada ajakan untuk ngajak bapak itu agar mau aktif sholat di mesjid. Dengan senyam-senyum dan bahasa yang halus bapak itu menolak. “Entar aja nak, kalo sudah saatnya bapak berangkat juga kok.” demikian kata bapak itu setengah berjanji, setengah ragu.

Minggu berikutnya bapak itu didatangi lagi. Dengan pola yang sama, bapak itu diajak lagi. Jawabannya masih sama. Masih dengan senyum yang kemarin dan penolakan yang kemarin pula. Sohib simbah gak putus asa. Minggu berikutnya didatangi lagi. Demikianlah beberapa minggu ditelateni didatangi. Yang tadinya penolakannya halus dan penuh senyum, sekarang mulai diiringi nada ketus dan tanpa senyum.

Sampai akhirnya pada suatu hari, sohib simbah ini mengajak teman yang lain yang bahasanya lebih halus untuk memberi nuansa baru pada ajakannya. Rupa-rupanya bapak tua itu sudah pada puncak kekesalannya. Saat diajak oleh sohib yang halus budi bahasanya tersebut, maka si bapak membentak dengan berang :

“Heh, mas-mas… gini aja. Sampeyan-sampeyan gak usah ke sini lagi saja mulai sekarang. Gak usah ngajak-ngajak sholat saya. Biar saya begini saja. Mau masuk surga ya terserah, mau masuk neraka ya biarlah, sekalian masuk neraka, gak apa-apa. Toh itu bukan urusan sampeyan-sampeyan…!!!”

Melihat gelagat gak baik, temen simbah itu langsung menjawab juga dengan nada agak tinggi, yang selama ini belum pernah dilakukannya pada bapak itu.

“Waduh pak… maaf. Setan saja di dalam Al Qur’an menyatakan takut lho pak masup neraka. Ha kok bapak ini berani ya… wah saya gak tahu ada orang seberani bapak, melebihi setan beraninya, sampai nantang mau masup neraka. Kalau gitu maafkan kami pak. Tahu begini dari awal saya gak akan ngajak bapak…. permisi pak.”

Teman-teman simbah itu langsung pamit menuju ke mesjid untuk sholat maghrib. Nah, herannya… pada saat masup waktu Isya’, bapak yang diajak itu nongol di masjid. Masuk dengan agak malu-malu campur takut. Melihat bapak tua itu masup mesjid, sohib simbah segera menyambut gembira.

Tanpa ditanya, tanpa dinyana, bapak itu meminta maaf atas keketusannya sore tadi. Dan dengan perkataan sohib simbah itu, rupanya membuat si bapak mikir terus. Lha apa iya dirinya lebih berani dari setan, nantang-nantang masup neraka hanya gara-gara gak mau diajak ngibadah? Setan yang memang niat maksiat dan ngajak maksiat saja masih menyatakan takut masup neraka. Ha kok dirinya ini dengan lantangnya nantang masup neraka.

Tapi memang profil orang model si bapak tadi banyak sekali di sekitar kita. Bahkan mungkin diri kita sendiri masih begitu. Di saat ada ajaran agama yang dianutnya gak sesuai dengan hawa nafsunya, ditentangnya dengan keras dan bahkan dengan lantang dia berkata, “Kalo gue dengan ini dianggep bisa masup neraka, gue rela masup neraka.”

Manusia memang beragam. Di saat belum bisa atau tidak mau menjalani satu syareat agama, alasannya bisa bermacam-macam. Ada yang menyadari bahwa dirinya salah, namun karena keadaan maka dia belum menjalaninya. Tetap dengan kesadaran bahwa itu salah. Ada juga yang memang sengaja menentangnya. Bahkan meyakini itu gak apa-apa dan bukan satu kesalahan. Manakala ditegur, yang keluar adalah semisal yang keluar dari mulut bapak tadi : “Nantang masup neraka”.

Simbah tak berkuasa atas surga dan neraka. Kalaupun mengingatkan akan hal itu bahwa itu ada, maka sebenarnya itu semata-mata karena dikasih tahu bahwa surga dan neraka itu ada. Syarat masupnya pun juga sudah dikasih tahu. Jadi ketika seseorang secara dhohir sudah memenuhi syarat, ya sudah…. kita menghukuminya sebatas dhohir saja. Hatinya tak boleh dihukumi, karena kita bukan orang yang berhak menghukumi isi hati orang.

Justru karena kita gak boleh menilai isi hati orang, perbaikilah dhohirnya. Secara dhohir orang yang rajin sholat itu baik. Itu saja hak kita menilai dan menghukumi. Hatinya mbuh. Makanya ketika ada orang gak sholat sama sekali trus dikatakan gak baik, jangan mencak-mencak dan ngomel “Emangnya elo tahu isi hati orang??” Soalnya kita hanya diberi wewenang menilai yang dhohir saja. Kita hanya punya piranti untuk itu.

Ah sudahlah….. sebenarnya simbah pingin cerita tentang bapak tua itu saja kok. Lain tidak…. !!!

Petuah Bijak.....!!

DONGENG DARI SANG GURU

Tersebutlah seekor anak singa yang terpisah dari induknya sejak lahir. Ganasnya belantara membawanya kebingungan menyambung hidup di rimba raya. Akhirnya terdamparlah dia di satu kelompok kambing. Karena si singa masih mungil, rombongan kambing tidak takut. Malah disambut dan diterima hidup bersama ditengah kawanan kambing itu.

Akhirnya si singa belajar hidup sepenuhnya dari kambing. Dia belajar makan rumput, belajar mengembik, belajar hidup berkelompok ala kambing, bahkan mengadopsi perilaku dan tata cara hidup kambing keseluruhannya. Meskipun dengan bersusah payah, karena dia memang bukan seekor kambing.

Setelah beberapa lama, jadilah dia seekor singa dewasa yang pinter bersuara embek-embek, doyan makan rumput, bahkan muntah-muntah ngliat daging, bermain dan bergaul dengan kambing dengan akrab, dan tentu saja kawanan kambing amat suka ria. Khusus pada singa ini, kawanan kambing tak perlu takut dan khawatir.

Syahdan… kabar berita perihal singa berperilaku kambing ini terdengar oleh Singa senior. Tadinya sang singa senior tidak yakin kebenaran beritanya. Maka dicarinya singa cap kambing itu untuk melihat langsung. Diintainya kawanan kambing yang ditengahnya ada singa cap kambing itu. Saat singa senior menampakkan diri, maka kawanan kambing itu segera ngibrit ketakutan. Termasuk singa cap kambing itu, karena dia melihat kawan-kawannya lari ketakutan saat melihat makhluk aneh, berambut gondrong, bertaring dan mengaum keras-keras.

Singa senior baru percaya. Ternyata ada juga singa cap kambing itu. Bukan hanya isapan jempol saja. Maka yang perlu dilakukan sekarang adalah mengembalikan pemahaman singa cap kambing itu akan jati dirinya yang sesungguhnya. Agar bisa makan ala singa, mengaum ala singa, bergaul ala singa dan hidup ala singa.

Guru simbah menerangkan, singa cap kambing itu adalah gambaran mayoritas umat Islam sekarang ini. Dari sejak lahir kehilangan identitas Islamnya. Cara merayakan kelahiran, cara menamai anak, cara mendidik, cara makan, cara minum, cara bergaul dan bahkan cara hidupnya jauh dari identitas Islam. Karena rupanya sudah lama umat ini kehilangan induk. Akhirnya dipelihara dan dibesarkan dengan cara orang-orang yang disebut guru simbah sebagai orang kapir. Satu-satunya yang masih Islam cuma agamanya.

Saat ada orang Islam yang sungguh-sungguh menjalani Islam dengan segala atribut dan identitasnya, singa cap kambing… eh orang Islam yang kehilangan identitas ini malah ketakutan. Sama takutnya dengan orang-orang kapir saat melihat orang Islam yang sungguh-sungguh menjalani Islamnya itu. Ibarat kambing melihat singa lapar.

Keberadaan orang Islam yang kehilangan identitas itu amat penting bagi kawanan kambing musuh Islam. Maka upaya mengembalikan identitas keislaman akan selalu mendapat tantangan. Yang ada adalah upaya pengaburan identitas. Menunjukkan identitas dianggap primordialisme (mbuh ki panganan opo…). Jenggot, sorban, gamis, jilbab dlsb, dianggap identitas arab, tak ada kaitannya sama Islam. Maka orang lantas bicara soal esensi. Identitas dhohir tak perlu, yang penting esensinya apa.

Padahal saat ini orang pun tahu, jus jeruk dengan jus rasa jeruk itu beda. Jus jeruk adalah jeruk yang dibikin jus, sehingga 100 persen kandungannya adalah jeruk, hanya saja terblender jadi jus. Sedangkan jus rasa jeruk, itu hanyalah minuman bergula, bahkan gulanya pun tak alami, ditambahi esens dan aroma jeruk. Yang satu menyehatkan, yang satu bisa meracuni.

Ajaran islam dengan segala identitas dan atributnya tentunya lain dengan ajaran yang cuma diambil esensinya saja, meskipun ada beberapa ajaran Islam yang memang bisa sekedar diambil esensinya, walopun tentu saja mendatangkannya secara utuh akan lebih baik. Ha wong umat Islam itu disuruh Islam secara kaffah. Kaffah itu ya keseluruhan. Dari rasa, warna, aroma sampai sak ampasnya….. semuanya Islam. Sedangkan yang cuma diambil esensnya saja trus dicampuri tetek bengek racun yang akhirnya rasa, aroma, warna dan wujudnya menyerupai aslinya… tetep itu bukan Islam yang sesungguhnya.

Itu pitutur guru simbah saat simbah masih rajin meguru pada beliau. Lha monggo, silakan diambill yang benernya saja. :) :)>-

CintA Tak AKaN PerNah SaLAH


Mencintaimu .......
Sesuatu yang tak bisa aku hindari.....



Terpanah aku.......
Akan cinta ... yang kau tancapkan......


AAAAaaaaaa...........!!!!!

Saturday 9 August 2008

Baca and jadikan ......

Image Hosted by ImageShack.us'/
.

Antara YA dan TIDAK....

Ya ..untuk senyuman indah mu yang menghembuskan cinta dan mengalirkan sayang kepada sesama.

Ya..untuk ucapan-ucapan baikmu yang membangun persahabatan sejati dan menjauhkan dengki.

Ya..untuk dermamu yang membahagiakan simiskin, menyenangkan sifakir dan mengenyangkan si lapar.

Ya..untuk selalu bersanding dengan al-Qur'an seraya membaca,menghayati,dan mengamalkan sambil bertobat dan beristighfar.

Ya..untuk bekerja keras mendidik anak-anakmu dengan agama, mengajarkan sunah-sunah Nabi kepada mereka dan mengarahkan mereka kepada hal-hal yang bermanfaat.

Ya..untuk rasa malu dan hijabmu yang diperintahkan Allah. itulah satu-satunya cara untuk memelihara kesucian dan kehormatanmu.

Ya..untuk hanya bergaul dengan wanita-wanita baik yang selalu takut pada Allah, mencintai agama, dan menjunjung tinggi nilai-nilainya.

Ya..untuk berbakti kepada kedua orang tua, menyambung silaturahmi, menghormati tetangga, dan menyantuni anak yatim.

Ya..untuk membaca dan nenelaah buku-buku yang bermutu dan bermanfaat.

Ya..untuk senantiasa berzikir, beristigfar, memanjatkan doa, dan tobat.

(TIDAK)

Tidak...untuk menyia-nyiakan usiamu dengan hal-hal yang tak berguna: misalnya suka membalas dendam dan berdebat tentang perkara-perkara yang tidak bermanfaat.

Tidak...untuk mendewakan harta dan berupaya menimbunnya dengan mengorbankan kesehatan, kebahagiaan, tidur nyenyak, dan istirahatmu.

Tidak...untuk mencari-cari kesalahan orang lain, menggunjingnya, dan melupakan kesalahan diri sendiri.

Tidak...untuk tenggelam dalam kenikmatan hawa nafsu dan menuruti segala yang di inginkannya.

Tidak...untuk menghabiskan waktu dengan para pengangguran dan bermain-main yang tiada mendatangkan faedah.

Tidak..untuk mengabaikan kebersihan badan, kerapian rumah, wewangian dan disiplin.

Tidak...untuk minuman-minuman yang di haramkan, syisyah2 dan segala sesuatu yang mengandung penyakit.

Tidak...untuk selalu mengingat musibah yang telah berlalu, bencana yang telah lewat, dan kesalahan yang telah terjadi.

Tidak...untuk melupakan akhirat dan bekal untuknya, serta mengabaikan keberadaannya.

Tidak...untuk menghambur-hamburkan harta dalam perkara-perkara yang diharamkan, dan kemaksiatan.

Bunga - Bunga itu....!!!

Bunga pertama:

Jadilah seperti lebah hanya hinggap diatas bunga-bunga yang semerbak dan diatas ranting-ranting yang segar saja.

Bunga kedua:

Engkau tak punya waktu untuk mengorek aib dan kesalahan orang lain.

Bunga ketiga:

Bila Allah sudah bersamamu, siapa lagi yang harus engkau takuti? Tapi bila Allah menjadi musuhmu, kepada siapa lagi engkau akan berharap?

Bunga keempat:

Api kedengkian akan menggerogoti tubuh, dan terlalu mudah cemburu adalah laksana api yang membara.

Bunga kelima:

Bila engkau tak bersiap-siap sejak hari ini, maka hari esok tidak akan menjadi milikmu.

Bunga keenam:

Jauhilah tempat hura-hura dan kemaksiatan dengan keteguhan !

Bunga keTujuh:

Jadikanlah dirimu lebih elok dari pada taman bunga dengan akhlak !

Bunga kedelapan:

Biasakan berbuat baik, niscaya engkau akan menjadi manusia paling bahagia.

Bunga ke sembilan:

Serahkanlah urusan makhluk itu kepada Penciptanya, orang yang mendengki kepada ajalnya, dan setiap orang yang memusuhi pada kealpaannya.

Bunga kesepuluh:

Kenikmatan yang haram akan membuahkan penyesalan, kesengsaraan, dan azab yang sangat pedih.

MAWAR.....!!!!

Mawar Pertama:

Ingatlah, tuhan akan mengampuni orang yang minta ampunan, menerima tobat orang yang menyesali dosa-dosanya, dan menyambut setiap hamba yang kembali ke jalan-Nya.

Mawar Kedua:

Sayangilah orang-orang yang lemah, niscaya engkau akan bahagia; bantulah orang-orang yang membutuhkan, engkau akan mendapat kepuasan; janganlah engkau tebarkan keben-cian, agar engkau selalu selamat.

Mawar Ketiga:

Optimislah, karena sesungguhnya ampunan untukmu dan surga telah menantimu.

Mawar Keempat:

Hpuslah air matamu dengan berbaik sangka kepada Allah, Usirlah segala duka dengan mengingat semua nikmat-Nya yang telah dilimpahkan kepadamu!

Mawar Kelima:

Janga pernah menyangka bahwa didunia ini ada orang yang bisa mendapat kebahagiaan sempurna, karena tak seorang pun bisa memperoleh semua yang di inginkan nya.

Mawar Keenam:

Jadilah seperti pohon kurma, tinggi cita-citanya, kebal dari penyakit, dan bila dilempar dengan batu, ia membalas dengan buah kurmanya!

Mawar Ketujuh:

Pernahkah engkau mendengar bahwa kesedihan dapat mengembalikan sesuatu yang telah berlalu dan duka lara dapat memperbaiki sebuah kesalahan? Bila tidak, untuk apa engkau besedih?

Mawar Kedelapan:

Janganlah mecemaskan datangnya ujian dan bencana, tapi sosonglah kenyamanan, kedamaian, dan kesehatan yang pasti datang atas ijin Allah.

Mawar Kesembilan:

Padamkan api kedengkian di dalam dadamu dengan memaafkan semua yang pernah berbuat salah kepadamu!

Mawar Kesepuluh:

Mandi, wudhu, wewangian, siwak, dan kerapian adalah obat mujarab untuk mengatasi segala kerisauan dan kesempitan.

Monday 4 August 2008

Download MP3 - Bunga CitRa Lestari - Pernah MUda

Pernah Muda


Bilang Papamu ......
Ku takkan buat kau berubah
Menjadi anak yang nakal
Bilang mamamu....
Kucinta padamu
Dan aku tak pernah main-main

Biarkanlah saja dulu....
Kita jalan berdua
Mereka pun pernah muda
Pernah muda......

Bilang Papamu...
Berhenti urusin
Semua urusan kau dan aku
Bilang Mamamu.....
Tak perlu kuatir Ataupun curiga
Kepadaku.....

Biarkan saja dulu ....
Kita jalan berdua...
Merekapun pernah muda
Saatnya kau dan aku sekarang